Jumat, 14 Agustus 2009

Apa itu Hidup....???

Sesungguhnya aku tak dapat mengerti dengan apa yang ku rasakan... Terkadang aku merasa jenuh namun terkadang juga aku merasa kuat dalam hidup ini. Apa semua manusia juga mengalami seperti apa yang ku alami???

Katanya hidup itu penuh dengan teka-teki yang harus dihadapi dengan hati dan pikiran, tapi aku masih susah untuk menyatukan kedua hal ini. Ku akui, aku memang masih harus banyak belajar tentang kehidupan, tapi saat aku merasa jatuh aku juga butuh seseorang untuk memberiku semangat. Namun, semua itu terasa semu karena aku harus berdiri sendiri.

Apa itu hidup..???
Mengapa aku masih merasa buta tentang semua ini???
Kemana dirinya???
Dia nggak pernah tahu apa yang ku rasakan, kalau sesungguhnya diri ini masih bingung APA ITU HIDUP.....????

Sabtu, 06 Juni 2009

DION

Langit gelap dan rintikpun mulai turun, petir menggelegar di cakrawala nan gelap. Begitu pula dengan perasaan hatiku saat ini, hujan turun mengiringi air mata yang mulai jatuh di pipiku. Ku rasakan betapa gelap dunia ini, tak ada sedikitpun cahaya yang menerangi hidupku lagi, ingin ku berlari namun apalah daya jika diri ini tak mampu untuk berlari meski itu hanya dalam angan.

Suram, muram, gelap…..

Hanya ini yang ku rasakan…..!!!

Entah bagaimana cara agar diriku dapat kembali seperti dulu, mungkinkah aku harus kembali ke waktu itu dan menghentikannya saat itu juga agar diriku tidak mengalami hal yang seperti ku alami saat ini.

Hu..hu..hu… kenapa semua mesti terjadi kepada ku,, kenapa semua harus aku yang menanggung beban ini.. ku akui ini semua salahku, Tuhan………. Aku menyesal dengan apa yang telah ku perbuat selama ini.

Ku lihat sekilas fotho Dion di meja belajar ku, huftz….

Dion kenapa siech kamu jadi kayak gini? Aku masih sayang sama kamu, kenapa kamu ninggalin aku? Aku tahu ini memang salahku, kasih aku kesempatan sekali lagi Dion. Aku akan berusaha untuk berubah lebih baik demi kamu Dion, kasih aku kesempatan.

Setetes demi setetes air mataku mengalir dengan derasnya, yang aku tahu saat ini hanya menangis dan menangis. Nasi goreng yang terbungkus di atas meja yang dibelikan oleh Nadya tetap tak ku sentuh, entah mengapa rasanya dunia begitu berubah hingga tak ada semangat sedikitpun untuk berbuat sesuatu.

Hingga larut malam pun, aku tetap terjaga hanya untuk merenungi kisah yang ku alami saat ini. Dengan amat perlahan mataku terlelap mengarungi dinginnya malam di istana mimpi. Berharap dapat bertemu dengan Dion, meski hanya dalam mimpi untuk menyatakan apa yang aku rasakan selama dirinya pergi.

Saat mentari pagi bersinar, ku masih tetap tak beranjak dari kamar ku untuk melakukan kegiatan yang biasa ku lakukan setiap pagi. Aku hanya terdiam namun pikiranku jauh melayang melintasi dunia pagi, memikirkan kehidupan ku mendatang tanpa Dion di sampingku. Achh…..betapa berat rasanya. Tak terasa setetes air mata berlinang kembali, meski pagi ini begitu cerah. Ku raih HP ku, berharap ada SMS dari Dion meski aku tahu hal itu sangat mustahil.

Ku raih majalah yang tergeletak disampingku, ku coba untuk membacanya halaman demi halaman. Namun tak ada satupun yang menarik bagiku. Hingga ku temukan satu halaman yang membuatku menarik.

Cinta……. terkadang kita memang tidak mau untuk melepaskannya dan meninggalkannya, namun ingatlah bahwa melepaskan bukanlah akhir dari dunia. Melainkan awal suatu kehidupan baru. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari, dan mereka yang telah mencoba…. Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupannya.

Cinta yang agung adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih perduli terhadapnya. Ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia,, ketika dia mulai mencintai orang lain namun kamu masih bisa tersenyum sambil berkata “aku turut berbahagia untukmu.”

Orang yang terkuat bukanlah mereka yang selalu menang, melainkam mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. Mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan, bukanlah bagaimana kamu mendengarkan melainkan bagaimana kamu mengerti, bukanlah apa yang kamu lihat melainkan apa yang kamu rasakan, bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan.

Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang…. Tapi ketika cinta itu tulus, meskipun kamu kalah, kamu tetap menang hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang,, lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri..

Akan tiba saatnya kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia… jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai melainkan berjuanglah demi cintamu. Itulah cinta sejati….

Benarkah cinta itu demikian??

Akupun juga tak mengerti, karena yang ku tahu saat ini hanyalah menangisi kepergian Dion.

Sudah dua hari ini aku mengurung di kamar ku, yang ku lakukan hanyalah menangis dan menangis tiada henti. Aku berdiri di depan cermin, kulihat bayangan di cermin yang tergambar hanyalah wajah yang kusam, mata sembab, dan rambut acak-acakan. Sebeginikah parahnya diriku saat ditinggal Dion, kenapa baru kali ini ku merasakan cinta yang begini. Ku menerawang masa-masa ku sebelum bertemu dengan Dion, saat aku putus dengan Samy dan Rio tak pernah ku merasakan sakit yang begitu mendalam.

Manja kamu itu keterlaluan banget, emang aku ayah kamu apa?? Aku capek Vin, aku minta putus kalau kamu memang tetap nggak bisa berubah…!!!

Hanya kata-kata itu yang selalu terngiang di telingaku dan di hatiku.

Dion, maafin aku..!!

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya mengiringi tangisan ku yang juga semakin deras.

Betapa pedih hati ini, ku merasa kalau aku telah menyia-nyiakan Dion selama ini.

Dion......n…..!!

Jeritku dalam hati….

Selasa, 24 Februari 2009

PACARKU SEORANG MAHASISWA

“Assalamualaikum….” Sapa seorang bapak yang masih terlihat muda masuk di kelas ku. “Baiklah, perkenalkan nama saya Satria, kami dari salah satu perguruan tinggi swasta di daerah tercinta kita Sumatera Selatan. Di samping saya ada seorang Mahasiswa, namanya Lucky jurusan MI” terang bapak itu. Aku yang sedari tadi ngerumpi yang tak jelas dengan teman sebangku ku terhenti karena sapaan bapak tadi.

Ku lihat sekilas cowok yang bernama Lucky itu tak sedikitpun menarik perhatianku, lalu akupun tertuju pada cowok yang mengaku dirinya adalah Satria. Setelah pak Satria itu mempresentasikan tentang PTS nya, dia mengaku bahwa dirinya adalah salah satu dosen di kampus itu. Yach maklumlah, aku sudah kelas XII yang pastinya harus mencari Perguruan Tinggi untuk melanjutkan study ku sehingga wajar jika setiap hari di sekolah ku hampir setiap hari dikunjungi oleh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta.

Saat dosen itu sedang mempresentasikan masuklah seorang cowok lagi yang ternyata bernama Toni, mahasiswa juga sich tapi tetap saja tak membuatku tertarik. Setelah Tanya jawab dengan dosen itu, lalu Lucky membagikan polling kepada kami. Saat itu aku dan teman sebangku ku duduk di depan meja guru, lalu Lucky menghampiri ku. “sampun…???” tanyanya menggunakan bahasa jawa, namun dengan refleks aku menjawab “udach…!!!”… anehnya dia malah menertawakanku,, hehehe… ternyata aku yang bego, ditanya bahasa jawa malah ku jawab dengan bahasa Nasional Negaraku tercinta… hahaha…..

Kira-kira setelah tiga hari kejadian itu, ada no baru yang tak ku kenal SMS ke HP ku.

Hi adek, agy apa nich?? Masih ingat sama kakak nggak,

yang dulu pernah ke sekolahnya adek…???

Aduh yang mana lagi nich, ” Ech Na, kamu kenal no nich nggak?? Iseng banget deh, sebel...!!!”

yemeneketehe....!!!”jawab Nana.

Iseng ku coba untuk membalasnya,

Hi juga, siapa ya??

Namun tetap saja dia nggak mau ngaku, sebel deh..

Setelah hampir seminggu, aku mencoba menghubungi no itu kembali tepatnya tanggal 23 maret sewaktu akan adzan Maghrib.

”Assalamualaikum... Ini siapa ya, kok ngakunya pernah datang ke sekolah ku??”

”Waalaikumsalam... Ini Lucky, kamu siapa?”

Degh.... jangan-jangan cowok yang ke sekolahku waktu itu, tapi mana mungkin?? Aku sempat bertanya-tanya di dalam hatiku.

”Lucky mana ya??”

”Anak OKU, kamu siapa...???”

”Oww... Aku Sofie”

”Oww...Sofie anak SMA N 1 Belitang itu ya??”

”Hehehe.... iya, btw kok tahu no ku sih?? Dari polling itu dulu ya, kok malah dikerjain sih??”

”Hehehe... sorry, sebenarnya yang ngerjain kamu bukan aku tapi Toni. Tadinya kami tukaran HP, eh nggak tahunya malah ngerjain kamu. Maaf banget ya...”

”Oww...gitu, ya dech nggak apa-apa. Tapi bener nich??”

”Ya ampun, suueeeeerrrr....dech...!!!!”

”Terus sudah ke SMA mana aja nich..??”

”Ach baru daerah Lampung aja kok, lagian aku habis kecelakaan, nich aja dagu ku bocor. Jadinya ya nggak ikut deh, bete juga sich di rumah terus nggak ada kerjaan.”

”Yee... Namanya juga lagi sakit, mana boleh aktivitas kayak biasanya.”

”Iya sich, kemarin aja susah banget buat ngomong.”

”Tapi sekarang sudah nggak khan??” tanyaku manja.

”Ya lumayan, nggak sakit-sakit amat.”

”Ya sudah kalau gitu, kapan-kapan telfonan lagi ya...??”

”Ok... Assalamualaikum.”

”Waalaikumsalam..”

Sejak itu kami sering banget telfon ataupun SMS_an, lagian Lucky itu orangnya enak diajak ngobrol, lucu, gokil dan pokoknya nggak ngebosenin. Pasti ada saja yang jadi bahan pembicaraan kami, nggak tahu kenapa aku jadi kangen kalau nggak di SMS atau ditelfon sekali aja dalam sehari sama Lucky.

Saat tanggal 3 April Lucky telfon sekitar jam 21.00_an, saat itu aku sudah mau tidur.

”Dek, lagi apa? Uwda mau bobo ya??”

”Ya sich, tapi nggak apa-apa sich emang ada apa kak?”

”Sebenarnya aku lagi jatuh cinta sama cewek.”

”Waw... Sama siapa tuch?” kata ku penuh tanda tanya sekaligus degh-degh_an juga. Kalau seandainya itu bukan aku, aduh.... ku nggak tahu lagi mau ngapain.

”Sama adek, nggak tahu kenapa semenjak kenal adek ngerasa ada yang spesial gitu.”

Waww..... aku merasa melayang aja nich, hehehe.... ternyata dia juga suka sama aku. Duh, senangnya.... ”Ehm.. sebenarnya aku juga ngerasain itu ke kakak, tapi jujur aku belum boleh pacaran sama orang tuaku, dulu aza waktu aku pacaran sama kak Awan kena marah ma Bonyok ( Bokap & Nyokap), terus gimana dunxz??”

”Kalau emang mau Backstreet, bagi kakak nggak apa-apa kok kalau itu emang mau-nya adek.”

”Makasih ya kak, uwda mau ngertiin adek.”

”ya... itu khan wajib, hehehe.... ya uwda sekarang adek bobo ya, besok khan harus sekolah.”

”Ok...dew....!!! met bobo juga ya...!!”

Aku pun tertidur, namun aku tak lupa SMS abang (sohib ku yang selalu siap dengerin curhat ku, meski terkadang super nyebelin) bahwa aku jadian sama Lucky. Duch... senangnya, akhirnya aku punya pacar lagi. Besok paginya aku menemui abang di kelasnya, tapi abang sangat cuek kepadaku, padahal biasanya aku sama abang kayak Tom & Jerry. Saat ku tanya, abang malah marah-marah.

”Aku nggak ngerti sama kamu Sof, bentar jadian bentar putus. Kenapa sich kamu jadi kayak gini?? Kamu yang dulu itu mana, emang kamu nggak takut karma ya? Lagian kamu tuch uwda kenal seberapa lama sama Lucky, baru berapa hari uwda jadian, mana jadian lewat telfon lagi. Ku nggak ngerti ama sikapmu yang sekarang. Terserah mau ngapain aza, ku nggak perduli.”

Aku hanya terdiam, takut iya... karena selama ini abang nggak pernah marahin aku kayak gini, berarti kali ini kesalahan ku emang fatal banget. ”Bang, insya Allah kali ini aku serius meskipun baru kenal, jadian lewat HP, dan jarang katemu atau bahkan nggak pernah ketemu.”

”Ok... terserah kamu aza, tapi kalau ada apa-apa jangan cerita sama abang.” Lalu abang pun keluar dari kelas, dan aku pun kembali ke kelasku. Saat di kelas ku ceritakan semua yang terjadi pada Nana teman sebangku ku, yang sebelumnya Nana juga sudah tahu kalau aku suka sama Lucky meskipun aku nggak cerita yang sebenarnya, tapi kali ini ku ceritakan pada Nana kalau aku sudah jadian sama Lucky tadi malam.

Setelah jadian, aku merasa seperti nggak jadian sama Lucky. Saat itu aku benar-benar bingung, biasanya saat bingung begini aku pasti curhat sama abang tapi aku takut buat curhat karena yang pasti abang tambah marah sama aku dan akhirnya aku hanya cerita sama Nana.

”Na, aku tuch jadian nggak sich sama Lucky..? Kalau jadian kok kayak nggak jadian, tapi kalau nggak jadian kenapa dulu ngomong kayak gitu anehnya juga Lucky masih sering hubungi aku. Lagian dia nggak pernah ngomong sayang semenjak nembak dulu sampai sekarang, gimana dunxz..??? Apa aku harus tanya ama Lucky, jadian apa nggak..??”

”Fie, menurut ku kayaknya nggak usah dew. Entar dikiranya kamu ngeharep banget ama dia, kamu harus sadar dunxz.. kamu tuch masih SMA, sedangkan dia uwda semester 4. Siapa tahu aza dia mainin kamu, kita khan nggak tahu. Kamu yang sabar aza dew, anggap aza kamu belum jadian ama dia biar kamu nggak terlalu sakit jika itu emang bener kejadian.”

”Bener juga sich, ya uwda dew ntar kalau dia hubungi aku lagi nggak ku respon. Meski sebenarnya aku berharap banget dia serius sama aku.” Lalu pada akhirnya saat Lucky SMS ataupun telfon nggak pernah aku jawab, meski sebenarnya aku ingin banget ngejawabnya dan pada akhirnya aku luluh juga saat dia berulang kali mau telfon aku.

Saat tanggal 14 April sekitar jam 20.30_an Lucky telfon aku lagi, ”Dek, tahu nggak aku kangen banget ama pacarku, tapi kok kayaknya dia nggak ngerasa kalau aku lagi kangen banget sama dia?”

”Loch... kok gitu, emang pacarnya kakak siapa?”

”Dia itu cewek yang masih sekolah kelas XII yang bentar lagi mau kuliah ke Jawa, aku kangen banget sama dia. Adek pernah kangen nggak sama cowoknya adek?”

”Khan aku uwda bilang, aku belum punya cowok.” padahal saat itu aku hanya bisa berkata ”kangen banget, tapi aku nggak tahu apa cewek itu adalah aku..??” meski hanya dalam hati, tapi anehnya ciri-ciri yang dia katakan kayak nyatain kalau cewek itu aku.

”Masa sich belum punya cowok, bohong kalau belum...?”

”Nggak percaya ya uwda, lagian punya cowok juga percuma.”

”Kok percuma, kenapa..??”

”Kekasih tak dianggap.....” huhuhuhu....

”Jahat banget sich tuch cowok, emang perasaan adek selama ini kayak gimana ke cowok itu...??”

”Aku ngerasa jadian tapi kayak nggak jadian, aku juga bingung yang benar itu kayak gimana..”

”Adek, kakak itu beneran sayang sama adek. Jadi mulai saat ini adek itu pacarnya kakak, adek mau khan..??”

”Gitu ya, adek mau kok jadi pacarnya kakak. Tapi kakak khan tahu, usiaku 17 tahun aza belum dan pastinya kakak juga ngerasa khan kalau aku itu manja banget..?”

”Kakak justru seneng banget ama cewek manja, apalagi manjanya adek itu unik, aneh dan lain ama manjanya cewek yang pernah kakak temuin.”

”Serius kak,, Jadi malam ini adek uwda dapat kepastian dan resmi jadi pacarnya kakak dunxz???”

”iya dunxz sayang....!!!”

Aaaghz....... Akhirnya aku bener-bener lega, Lucky emang jadi pacar ku. Seneng banget rasanya, nggak nyangka aza ada seorang mahasiswa yang uwda semester 4 dan usianya aza uwda 21 tahun mau jadi pacarnya anak SMA yang masih menghitung hari n’ menunggu ULTAH-nya yang ke-17 dan menunggu UAN.

By : Tauruzz girL

PERJALANAN CINTA

Perjalanan didalam bercinta

Penuh dengan rasa suka dan duka

Cinta yang dulu hidup penuh kasih

Kini lenyap entah kemana

Kau yang dulu mencintai diriku

Menyayangi ku sepenuh hatimu

Tapi mengapa....??

Kini engkau pergi

Meninggalkan aku sendiri

Sungguh ku tak tahu apa mau mu

Sungguh ku tak tahu apa inginmu

Reff :

Kata cinta yang dulu pernah kau ucap

Hilanglah sudah terhapus karena dusta

Mengapa begini...???

Cintamu tiada lagi

Yang tersisa untuk diriku

Ho.....o....o....

Sesungguhnya didalam hati kecilku

Masih berharap dirimu ’tuk kembali

Bersama diriku

Menjalani cinta kasih

Seperti dulu KITA BERPADU

Ho.....o...o......

By : Mr. Long (alumni XII.A3 SMANSA BELITANG)